- Back to Home »
- Tugas Ilmu Sosial Dasar 4
Posted by : Ricky Julianto
Kamis, 14 November 2013
ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
A. Ilmu Pengetahuan
Di kalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa “ilmu”
itu selalu tersusun dari pengetahuan
secara teratur, yang diperoleh
dalam pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis,
rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif.
Sedangkan dalam memberikan pengertian pada “pengetahuan”, Bacon dan David Home,
menyatakan pengetahuan sebagai pengalaman indera dan batin, Immanuel Kant
menyatakan bahwa pengetahuan merupakan persatuan antara budi dan pengalaman,
sedangkan teori Phyrro menjelaskan bahwa tidak ada kepastian dalam pengetahuan.
Dari pandangan diatas, kita memperoleh sumber-sumber
pengetahuan yaitu: ide, kenyataan, kegiatan akal budi, pengalaman atau
meragukan karena tidak adanya sarana untuk mencapai
pengetahuan yang pasti. Sedangkan secara umum, dapat diartikan bahwa
pengetahuan adalah kesan dalam pemikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca
inderanya yang berbeda sekali dengan kepercayaan, dan penerangan-penerangan
yang keliru.
Dari pengertian ilmu dan pengetahuan di atas, dapat
dikatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun dan
sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, yang selalu dapat diperiksa
dan dikontrol dengan kritis oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya.
Unsur pokok dalam suatu ilmu pengetahuan adalah :
1. Tersusun secara
sistematis. Tidak semua pengetahuan merupakan ilmu, hanya pengetahuan yang
tersusun secara sistematis saja yang merupakan ilmu pengetahuan. Sistematik
berarti urutan-urutan strukturnya tersusun sebagai suatu kebulatan. Sehingga
akan jelas tergambar apa yang merupakan garis besar dari ilmu pengetahuan yang
bersangkutan. Sistem tersebut adalah sistem konstruksi yang abstrak dan
teratur. Artinya, setiap bagian dari suatu keseluruhan dapat dihubungkan satu
dengan lainnya. Ilmu pengetahuan harus bersifat terbuka artinya dapat celah
kebenarannya oleh orang lain.
2. Menggunakan pemikiran
yaitu menggunakan akal sehat. Pengetahuan didapatkan melalui kenyataan dengan
melihat dan mendengar serta melalui alat-alat komunikasi.
3. Dapat dikontrol secara
kritis oleh orang lain atau masyarakat umum.
Dari sudut penerapannya, ilmu pengetahuan dibedakan antara
ilmu pengetahuan murni dan ilmu pengetahuan terapan. Ilmu pengetahuan murni
bertujuan membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak untuk
mempertinggi mutunya. Ilmu pengetahuan terapan bertujuan menggunakan dan
menerapkan ilmu pengetahuan tersebut ke dalam masyarakat untuk mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi.
Dalam kehidupan di dunia ini, manusia tidak akan pernah
lepas dari keterkaitan dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan. Sebagai fithrah
yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain adalah adanya akal pikiran
manusia yang menjadi dasar munculnya ilmu pengetahuan. Dalam hidup ini, manusia
selalu menggunakan ilmu pengetahuan untuk mempermudah kegiatan mereka. Ilmu
pengetahuan selain tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan
pemikiran juga harus mengandung nilai etis dan moral. Yaitu bermakna, berarti
atau berguna bagi kehidupan manusia. Pemanfaatan ilmu pengetahuan hendaknya
didasari pada hal-hal yang asasi, untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.
Ilmu pengetahuan yang tidak dilandasi dengan etika dan moral hanya akan membawa
penderitaan bagi orang lain. Karenanya, alangkah sangat bijaksana apabila
manusia dapat memanfaatkan ilmunya untuk mempelajari berbagai gejala atau
peristiwa yang mempunyai manfaat bagi manusia.
Dunia modern saat ini tidak bersikap netral terhadap
penyelidikan ilmiah, sebab manusia hidup dalam satu dunia, hasil ilmu
pengetahuan harus membawakan manfaat bagi kehidupan manusia bukan penderitaan.
Manusia dalam pekerjaan ilmiah tidak hanya bekerja dengan akal budi saja,
melainkan dengan seluruh eksistensinya dengan seluruh keberadaannya, dengan
hatinya dan dengan panca inderanya. Sehingga manusia dalam mengambil
keputusannya, membuat pilihannya terlebih dahulu mendapatkan pertimbangan
dengan ajaran agama, nilai etika dan norma kesusilaan. Konteks ilmu dengan
ajaran agama dalam rangka meningkatkan ilmuwan itu sendiri sejajar dengan orang
yang beriman pada derajat yang tinggi, sebagai khalifah di muka bumi.
B. Teknologi
Pengertian lain teknologi adalah, pemanfaatan ilmu untuk
memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan
nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada. Kalau ilmu dasar bertujuan
untuk mengetahui lebih banyak dan memahami lebih mendalam tentang alam semesta
dengan isinya, teknologi bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis
serta untuk mengatasi semua kesulitan yang mungkin dihadapi manusia. Hubungan
antara ilmu pengetahuan dan teknologi sering diungkapkan :
Ilmu tanpa teknologi adalah steril dan teknologi tanpa ilmu
adalah statis (Ilmu tanpa teknologi tidak berkembang dan teknologi tanpa ilmu
tidak berakar). Yang dimaksud dengan teknologi tepat guna adalah suatu
teknologi yang telah memenuhi tiga syarat utama yaitu :
1. Persyaratan Teknis,
yang termasuk di dalamnya adalah :
o Memperhatikan kelestarian tata
lingkungan hidup, menggunakan sebanyak mungkin bahan baku dan sumber energi
setempat dan sesedikit mungkin menggunakan bahan impor.
o Jumlah produksi harus cukup dan
mutu produksi harus diterima oleh pasar yang ada.
o Memperlihatkan tersedianya
peralatan serta operasi dan perawatannya.
2. Persyaratan Sosial,
meliputi :
o Memanfaatkan keterampilan yang
sudah ada.
o Menjamin timbulnya perluasan
lapangan kerja yang dapat terus menerus berkembang.
o Menekan seminimum mungkin
pergeseran tenaga kerja yang berakibat bertambahnya pengangguran.
3. Persyaratan Ekonomik,
yaitu :
o Membatasi sedikit mungkin kebutuhan
modal.
o Mengarahkan pemakaian modal agar
sesuai dengan rencana pengembangan lokal, regional dan nasional.
o Menjamin agar hasil dan keuntungan
akan kembali kepada produsen.
o Dapat mengarahkan lebih banyak
produsen ke arah cara penghitungan ekonomis yang sehat.
Teknologi, selain menimbulkan dampak positif bagi kehidupan
manusia, terutama mempermudah pelaksanaan kegiatan dalam hidup, juga memiliki
berbagai dampak negatif jika tidak dimanfaatkan secara baik. Contoh masalah
akibat perkembangan teknologi adalah kesempatan kerja yang semakin kurang
sementara angka pekerja semakin bertambah, masalah penyediaan bahan-bahan dasar
sebagai sumber energi yang berlebihan dikhawatirkan akan merugikan generasi
yang akan datang.
C. Kemiskinan
Kemiskinan pada dasarnya merupakan salah satu bentuk
problema yang muncul dalam kehidupan masyarakat, khususnya pada negara-negara
yang sedang berkembang. Kemiskinan yang dimaksud adalah kemiskinan dalam
bidang ekonomi.
Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian dan tempat
berteduh. Atau dengan pendapat lain, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan
materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar
kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.
Kemiskinan bukanlah suatu yang terwujud dengan sendiri
terlepas dari aspek-aspek lainnya, tetapi kemiskinan itu terwujud sebagai hasil
interaksi antara berbagai aspek yang ada dalam kehidupan manusia. Terutama
aspek sosial dan aspek ekonomi. Aspek sosial adalah adanya ketidaksamaan sosial
di antara sesama warga masyarakat yang bersangkutan, seperti perbedaan suku
bangsa, ras, kelamin, usia yang bersumber dari corak sistem pelapisan yang ada
dalam masyarakat. Sedangkan aspek ekonomi adalah adanya ketidaksamaan di antara
sesama warga masyarakat dalam hak dan kewajiban yang berkenaan dengan
pengalokasian sumber-sumber daya ekonomi.
Kemiskinan menurut pendapat umum dapat dikategorikan ke
dalam 3 kelompok, yaitu :
1. Kemiskinan yang disebabkan aspek
badaniah dan mental seseorang. Pada aspek badaniah, biasanya orang tersebut
tidak bisa berbuat maksimal sebagaimana manusia lainnya yang sehat jasmani.
Sedangkan aspek mental, biasanya mereka disifati oleh sifat malas bekerja dan
berusaha secara wajar, sebagaimana manusia lainnya.
2. Kemiskinan yang disebabkan oleh
bencana alam. Biasanya pihak pemerintah menempuh dua cara, yaitu memberi pertolongan
sementara dengan bantuan secukupnya dan mentransmigrasikan ke tempat hidup yang
lebih layak.
3. Kemiskinan buatan atau kemiskinan
struktural. Selain disebabkan oleh keadaan pasrah pada kemiskinan dan
memandangnya sebagai nasib dan takdir Tuhan, juga karena struktur ekonomi,
sosial dan politik.
Usaha memerangi kemiskinan dapat dilakukan dengan cara
memberikan pekerjaan dan memberikan pendapatan yang layak kepada orang-orang
miskin. Karena dengan cara ini bukan hanya tingkat pendapatan yang dinaikkan,
tetapi harga diri sebagai manusia dan sebagai warga masyarakat dapat dinaikkan
seperti warga lainnya. Dengan lapangan kerja dapat memberikan kesempatan kepada
mereka untuk bekerja dan merangsang berbagai kegiatan-kegiatan di sektor
ekonomi lainnya.
D. Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kaitannya dengan
Kemiskinan
Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan memiliki kaitan
struktur yang jelas. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak
terpisahkan dalam peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan
digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”.
Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai
seni yang berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang
saling berinteraksi. Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara
teknologi mengandung ilmu pengetahuan.
Bila ditelaah, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
penerapannya, keduanya menghasilkan suatu kehidupan di dunia (satu dunia).
Manusia dalam pekerjaan ilmiahnya tidak hanya bekerja dengan akal budinya,
melainkan dengan seluruh eksistensinya. Sehingga dalam penerapan atau mengambil
keputusan terhadap sikap ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu mendapat
pertimbangan moral dan ajaran agama. Ilmuwan selaku ahli teknologi harus
bersikap mempunyai tanggung jawab sosial, yakni tanggung jawab terhadap
masyarakat menyangkut asas moral mengenai penelitian terhadap obyek
telaahankeilmuan dan penggunaan pengetahuan ilmiah (teknologi) dengan segala akibat
sosialnya.
Dalam hal kemiskinan struktural, ternyata adalah buatan
manusia terhadap manusia lainnya yang timbul dari akibat dan dari struktur
politik, ekonomi, teknologi dan sosial buatan manusia pula. Perubahan teknologi
yang cepat mengakibatkan kemiskinan, karena mengakibatkan terjadinya perubahan
sosial yang fundamental. Kemiskinan diantaranya disebabkan oleh struktur
ekonomi, dalam hal ini pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmuran,
hasil produksi dan mekanisme pasar. Kesemuanya merupakan sub sistem atau sub
struktur dari sistem kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan
teknologi.